Sabtu, 29 April 2017

EFIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN KOLONI JAMUR PHYTOPHTHORA CAPSICI, PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA

Erlan Ardiana Rismansyah. 2016. EFIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN KOLONI JAMUR PHYTOPHTHORA CAPSICI, PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG LADA. Salah satu penyakit utama pada tanaman lada adalah penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB). Ditjenbun melaporkan penyakit tersebut pada akhir tahun 2007 menyebabkan kehilangan hasil sebesar Rp. 19 milyar. Penyakit BPB saat ini telah terdapat di seluruh daerah pertanaman lada, di Indonesia. Penggunaan fungisida sintetik masih banyak digunakan oleh petani dalam pengendalian penyakit busuk pangkal batang, dengan alasan mudah didapat, praktis dalam aplikasi, petani tidak perlu membuat sediaan sendiri, tersedia dalam jumlah yang banyak dan hasil relatif cepat terlihat. Namun penggunaan pestisida sintetik menimbulkan pengaruh samping yang merugikan, seperti munculnya resistensi pada OPT sasaran, resurgensi OPT utama, eksplosi OPT sekunder, dan terjadinya pencemaran lingkungan.

Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dikembangkan adalah penggunaan asap cair sebagai fungisida nabati. Asap cair merupakan cairan kondensat uap asap hasil pirolisis kayu yang mengandung senyawa penyusun utama asam, fenol, dan karbonil hasil degradasi termal komponen selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Penelitian mengenai asap cair dari tempurung kelapa untuk menghambat pertumbuhan jamur patogen tanaman telah banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi asap cair sebagai fungisida nabati dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur Phytophthora capsici, sebagai patogen penyebab penyakit busuk pangkal batang lada. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Pengujian ini  dilaksanakan dengan metode peracunan media (Food Poisoning) dimana teknik ini meliputi penanaman organisme uji diatas media tumbuh yang sudah dicampur dengan asap cair sesuai konsentrasi yang telah ditentukan (yaitu 4%, 2%, 1%, 0,5%, 0,25%, 0,125% dan tanpa penambahan asap cair sebagai kontrol) dan mengukur pertumbuhan organisme uji. Hasil pengujian menunjukkan Asap Cair berpotensi digunakan sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada. Asap cair 4 % merupakan nilai konsentrasi dengan penghambatan tertinggi dalam pengujian ini yaitu dapat menghambat pertumbuhan jamur Phytophthora sp sebesar 69,99 %.

Kata kunci : busuk pangkal batang, Lada, Phytophthora capsici, pestisida nabati, asap cair, uji in vitro



Laboratorium Lapangan
42 Halaman
2016
x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar