Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Oktober 2024

AUDIT INTERNAL LABORATORIUM APH BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK TAHUN 2024

 


PENDAHULUAN

Audit internal merupakan kegiatan penting dalam sebuah organisasi untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal suatu organisasi dapat berjalan dengan baik serta memenuhi standar yang telah ditentukan.

Kegiatan audit internal ini dilakukan oleh suatu tim audit di dalam organisasi yang bersifat independen dan obyektif yang digunakan untuk mengevaluasi operasional organisasi, melakukan identifikasi resiko serta memberikan saran dan rekomendasi untuk perbaikan.

Kegiatan dalam proses audit atau pemeriksaan internal mencakup beberapa hal seperti pemantauan kontrol internal, evaluasi efektivitas operasional, pengelolaan resiko dan pemantauan tingkat kepatuhan personel dan manajemen terhadap peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Tim audit internal akan melakukan pengumpulan data, analisis data, pengujian kontrol internal, mengidentifikasikan kelemahan dan menyusun laporan serta memberikan rekomendasi dan tindak lanjut. Selain itu, tim audit internal harus memastikan obyektivitas dalam proses audit dengan mematuhi etika dan standar profesi audit atau tinjauan internal.

Tujuan Audit Internal

Audit internal merupakan kegiatan independen dan obyektif yang dilakukan oleh tim di dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal organisasi. Audit internal memiliki beberapa tujuan penting yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.

1. Membantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan yang Tepat

Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah membantu manajemen dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dengan menyediakan informasi yang obyektif dan terpercaya. Dalam proses audit, auditor akan mengevaluasi dan menganalisa informasi yang terkait dengan operasional suatu organisasi untuk memberikan keyakinan dan saran mengenai pengelolaan resiko, pengukuran kinerja dan manajemen kontrol internal.

2. Meningkatkan Efisiensi Dan Efektivitas Organisasi

Tujuan lain Audit Internal adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dengan mengidentifikasi kelemahan atau area yang perlu ditingkatkan dalam suatu operasional. Auditor akan melakukan evaluasi efektivitas operasional organisasi dan menyarankan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, sehingga organisasi dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.

3. Memastikan Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Kebijakan

Proses audir dipakai untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku. Auditor akan memeriksa kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan serta memberikan rekomendasi apabila ditemukan kelemahan dalam pemenuhan kewajiban kepatuhan tersebut.

4. Mengidentifikasi Resiko dan Menyarankan Tindakan Mitigasi

Tujuan akhir dari proses audit internal adalah mengidentifikasi resiko dan menyarankan tindakan mitigasi. Tim auditor akan mengevaluasi dan mengidentifikasi resiko yang dihadapi organisasi dan menyarankan tindakan mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi resiko tersebut.

Kamis, 01 Maret 2018

... DAN PARASITOID ULAT KANTONG PUN AKHIRNYA MUNCUL....

Pada beberapa waktu yang lalu kami sempat menemukan satu parasitoid yang keluar ketika kami sedang melakukan rearing ulat kantong di laboratorium kami (cek disini). Dan kemaren (27/2/2018) ternyata ada lagi parasitoid yang keluar dari ulat kantong Mahasena corbetti yang direaring. Dan jumlahnya juga cukup banyak. 

Setelah dilihat dibawah mikroskop, ternyata agak berbeda dengan parasitoid yang keluar sebelumnya. 

Rabu, 07 Februari 2018

ULAT ATTACUS ATLAS PADA TANAMAN KEBEN (BARRINGTONIA ASIATICA)

Serangan ulat sutera alam (atau kupu-kupunya disebut "kupu-kupu gajah) terjadi pada tanaman keben/ketapang (Barringtonia asiatica) yang ada di kebun koleksi kantor saya. Saya hitung ada sekitar 10 ulat mungkin lebih pada 1 tanaman sehingga daun-daun menjadi habis dan meninggalkan tulang daun saja. 


Jumat, 02 Februari 2018

APAKAH SERANGGA INI PARASITOID PADA ULAT KANTONG MAHASENA CORBETTI?

Dalam usaha memelihara ulat kantong Mahasena corbetti di laboratorium yang saya ambil dari tanaman kelapa di kantor. Saya menemukan satu ekor Hymenoptera yang mungkin menjadi parasitoid dari ulat kantong M. corbetti (tapi saya tidak memastikannya).


KUMBANG CERAMBYCIDAE PADA KAKAO


Lagi jalan-jalan di kantor, nemu serangga ini lagi ngadem di atas buah kakao. Dilihat dari ciri khas antenanya yang panjang (amat) kumbang ini mungkin termasuk ke dalam famili Cerambycidae (Long-Horn Beetle)

Senin, 29 Januari 2018

ULAT KANTONG DI TANAMAN PALMA KEBUN KOLEKSI BPTP PONTIANAK

Beberapa jenis ulat kantong telah kami dokumentasikan di beberapa tanaman palma di kebun koleksi milik Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak, yaitu pada tanaman Pinang (Areca catechu), Palem Ekor Kuda, Kelapa (Coccos nucifera), Kelapa Sawit (Elaeis guienensis), dan Palem Kuning (Dypsis lutescens)



Ulat Kantong Pada Palem Kuning (Dypsis lutescens)

Selasa, 31 Mei 2016

ULAT KANTONG PADA TANAMAN KOPI

Foto-foto ulat kantong yang menyerang tanaman kopi dan didokumentasikan ketika kami "mudik" ke Sumedang Jawa Barat he...he..he...



Senin, 04 April 2016

ULAT KANTONG PTEROMA PENDULA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Foto dokumentasi serangan ulat kantong (bagworm) Pteroma pendula Joannis pada tanaman kelapa sawit di salah satu perusahan di Kalimantan Barat. Foto diambil dari sampel Klinik Proteksi BPTP Pontianak


Jumat, 06 Juni 2014

Riam Merasap (Sanggau Ledo)

Bulan ini (Juni 2014) saya berkesempatan tugas lapang ke Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, dan ketika tugas telah selesai dijalankan, saya menyempatan diri untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di daerah ini yaitu air terjun RIAM MERASAP.

Rabu, 26 Maret 2014

Walang Sangit

Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase pemasakan. Mekanisme merusaknya yaitu menghisap butiran gabah yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga akan mempertahankan diri dengan mengeluarkan  bau.  Selain  sebagai  mekanisme pertahanan diri, bau yang dikeluarkan juga digunakan untuk menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu. Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa. 

Minggu, 09 Februari 2014

Asap....Asap... Salah Siapa??

Pontianak minggu-minggu ini penuh asap. Ketika di beberapa tempat di Indonesia hujan tak henti-hentinya turun menyebabkan bencana banjir, di kota Pontianak hujan merupakan hal yang cukup langka. Mungkin sudah satu bulan lebih, hujan tidak menjumpai kota ini, sehingga lingkungan terasa kering (Masih untung juga, air tidak menjadi sulit..). Lebih lanjut lagi, dampak kekeringan di Kalimantan Barat ini adalah munculnya kabut asap (yang biasa muncul ketika bulan kering tiba) di kota Pontianak. Tahun ini sepertinya cukup parah, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya...Orang lalu lalang menggunakan masker menjadi hal yang biasa terlihat. Sepertinya pemerintah mesti segera mencarikan solusi agar kabut asap segera berlalu, dan yang penting ada solusi jangka panjang agar hal ini bisa diminimalisir di tahun-tahun mendatang. Peran serta masyarakat (DAN PERUSAHAAN SWASTA!!!) tentu memiliki proporsi besar dalam menjaga lingkungan kita tidak berasap lagi...salah satunya JANGAN BAKAR SEMBARANGAN COY!!... apalagi di tanah gambut...

Jumat, 15 November 2013

Telur Cecopet (Chelisoches morio, Dermaptera)

Chelisoches morio merupakan salah satu agen hayati dari kelompok predator. Spesies ini telah diketahui merupakan predator dari beberapa hama antara lain Brontispa longissima, Rhynchoporus spp, Bactrocera musae. 

proses perkembangan hidupnya dilalui dengan tahapan dari dewasa-telur-nimfa (4 instar, menurut Abraham and Kurian, 1974)-Dewasa. Telur diletakkan secara berkelompok pada permukaan daun. Sekali meletakkan telur dapat berkisar 40-60 butir, berwarna putih berbentuk oval dengan ukuran 1 mm x 0,75 mm. Telur yang diletakkan akan selalu dijaga oleh induk betina hingga menetas. Bila terdapat gangguan, maka induk betina akan memakan telurnya. Periode telur berlangsung selama sekitar 6 hari (Terry 1905 dalam Anonim, 1992).

Rearing Cecopet

Poto-poto dulu deh, kegiatan memperbanyak cecopet untuk digunakan sebagai musuh alami OPT...Cek TKP


Kamis, 24 Oktober 2013

Serangan Rayap (Isoptera) di Tanaman Perkebunan

Rayap tanah merupakan salah satu hama yang sering ditemukan menyerang banyak tanaman komoditas. Hal ini dikarenakan rayap menyukai bahan-bahan kayu yang mengandung selulosa. .....

Selasa, 14 Mei 2013

RINDU ALAM - SINGKAWANG


Rindu Alam merupakan salah satu alternatif tempat wisata yang bisa dikunjungi, saat datang ke Kota Singkawang. Selain wisata pantai, wisata bunga, kebun binatang, wisata kuliner dan masih banyak lainnya. Saat ini, Singkawang sudah ditetapkan salah satu tempat tujuan wisata di Kalbar.  

Rindu alam ini, terletak diantara tiga gunung, yakni Gunung Bajau, Gunung Kota dan Gunung Pelapis. Menaikinya harus melintasi jalan berbelok. Kondisi jalan sudah mulus, keamanan sangat diperhatikan dan banyak dipasang pengaman dan rambu-rambu petunjuk.  Saat melintasi jalan, sudah tampak hamparan laut nan luas, awan biru, meneduhkan pulau-pulau yang ada di sana. Tampak dari kejauhan, ombak bekejar-kejaran menuju pantai.  Kawasan Bengkayang, Sambas dan Singkawang, serta Mempawah, dapat dinikmati sekaligus. Misalnya, untuk wilayah pesisir Bengkayang, terlihat pulau-pulaunya. Seperti, Kabung, Penata dan Lemukutan.  Begitu juga pegunungan di Samalantan, Sambas, terlihat gunung gajah di Pemangkat dan lautnya nan luas. Singkawang, terlihat tingginya pegunungan yang menantang, semisal Gunung Passi, Gunung Sari dan lainnya. Bahkan pegunungan di Mempawah, Kabupaten Pontianak pun, dapat dilihat dari kejauhan.  Hutan hijau, dan pesisir pantai terlihat indah dari atas Rindu Alam ini. Kemolekan alam yang memesona, tak jarang membuat para wisatawan terpukau.  Ada yang berhenti sejenak menikmati dan mengabadikan dengan kamera mereka. Adrenalin terpacu, saat menaiki puncak gunung dengan kendaraan. Di sini, kemahiran mengemudi tertantang.  View memesona membuat perjalanan itu menjadi nyaman. Ketinggian pegunungan ini, mencapai 400-an meter dari permukaan laut.

Untuk masuk ke lokasi ini, anda bisa melalui pintu Gerbang Palem Beach atau bisa juga lewat jalan melalui Sinka Park. Biaya masuk 15 ribu per orang. Jangan lupa periksa kendaraan lebih dahulu, soalnya jalannya nanjak dan direkomendasikan ama pengelola untuk selalu gunakan gigi 1 saking nanjaknya......

Yuk ke sana.....



BATU PAYUNG BEACH (MIMI LAND)

Lagi-lagi lokasi wisata di Sekitar Kota Singkawang Kalimantan Barat, kali ini adalah pantai Batu Payung yang terletak di Teluk Suak, Desa Karimunting, Kabupaten Bengkayang sekitar 130 km dari Pontianak dan 15 km dari kota Singkawang. 

lokasi wisata pantai ini bisa dijangkau dengan mudah karena dari jalan besar hingga ke lokasi jalannya sudah diaspal mulus. Meski pantainya tidak panjang, tetapi keunggulan dari batu payung adalah sudah ada resort untuk menginap dengan kamar yang menghadap ke pantai. Untuk kamar standar harganya 360 ribu  semalam. 

Selain itu, lokasi wisata ini juga dilengkapi dengan tempat bermain yang lumayan banyak, cocok bagi  wisatawan yang membawa anak-anak. Selain itu juga ada boat untuk menelusuri sekitar pantai. Kalau hanya untuk menikmati pantainya saja anda akan dipungut biaya 20 ribu per orang diluar karcis untuk menggunakan mainan yang ada di batu payung....Jadi jangan lewatkan tempat wisata ini......

TUGU KHATULISTIWA


Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah.  Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.  

Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung.  Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa : Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in Nederlandsch- Indië : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak dengan konstruksi sebagai berikut :  

a. Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah. 

b. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkarang dan anak panah. 

c. Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh opzicter / architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian dalam. 

d. Tahun tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991.  

Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.  Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter.  Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.  

Pada bulan Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa di Kota Pontianak. Koreksi dilakukan dengan menggunakan gabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial yaitu menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out titik nol garis khatulistiwa dikoreksi  Hasil pengukuran oleh tim BPPT, menunjukkan, posisi tepat Tugu Khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur  Sementara, posisi 0 derajat, 0 menit dan 0 detik ternyata melewati taman atau tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas dari arah tugu saat ini. Di tempat itulah kini dibangun patok baru yang masih terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan tali rafia.  Mengenai posisi yang tertera dalam tugu (0 derajat, 0 menit dan 0 detik lintang, 109 derajat 20 menit, 0 detik bujur timur), berdasarkan hasil pelacakan tim BPPT, titik itu terletak 1,2 km dari Tugu Khatulistiwa, tepatnya di belakang sebuah rumah di Jl Sungai Selamat, kelurahan Siantan Hilir.  

Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasimatahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitar tugu.  Peristiwa titik kulminasi Matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan.   

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Khatulistiwa  

Note : Masuk Gratis lho.....