Pontianak. 7 Mei 2025. Fasilitasi
bantuan pengendalian OPT tanaman perkebunan adalah salah satu cara BPTP
Pontianak dalam menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat khususnya
pekebun rakyat di Kalimantan Barat. Untuk memperoleh pelayanan ini, petani
dapat melaporkan kejadian serangan OPT yang menyerang di kebunnya secara
tertulis atas nama kelompok tani ke BPTP Pontianak melalui klinik tanaman, dan
BPTP Pontianak akan segera merespon setiap laporan dan keluhan yang datang
seputar perlindungan tanaman perkebunan.
Akhir bulan April 2025, satu kelompok
tani yang mengusahakan komoditas kelapa sawit di Desa Wajok Hulu Kecamatan
Jongkat Kabupaten Mempawah yaitu Tani Kita Mandiri melaporkan adanya serangan
organisme pengganggu tanaman tikus dan kumbang badak (Oryctes rhinoceros)
melalui saluran klinik tanaman BPTP Pontianak. Ketua Kelompok Tani datang
dengan membawa surat dan laporan serangan tikus dan kumbang badak di areal
kelapa sawit kelompok taninya seluas 8 hektar. Dalam kunjungannya ketua
kelompok juga berdiskusi dengan petugas klinik mengenai tindak lanjut
penanganannya.
Gambar Gejala serangan tikus pada buah
dan tandan kelapa sawit
Gejala serangan kumbang badak pada
tanaman kelapa sawit
Sebagai respon atas laporan tersebut, tim Brigade Proteksi Tanaman (BPT) BPTP Pontianak pada tanggal 6 Mei 2025 segera terjun ke lokasi serangan untuk melakukan sosialisasi pengendalian hama tikus dan kumbang badak kepada anggota kelompok tani Tani Kita Mandiri. Dalam sambutannya mewakili Kepala BPTP Pontianak, Ketua Tim Kerja Pelayanan Teknis – Bapak Hithman Sitorus, S.P.,- menyatakan bahwa BPTP Pontianak menyambut baik laporan serangan OPT dari kelompok tani Tani Kita Mandiri Desa Wajok, dan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perkebunan, BPTP Pontianak berkomitmen untuk senantiasa membantu para pekebun rakyat khususnya dalam mengatasi serangan dan gangguan OPT yang dapat mengurangi produktivitas tanaman perkebunan. Beliau juga menjelaskan berbagai macam layanan teknis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pekebun dari BPTP Pontianak dan berharap bahwa kelompok tani dapat bekerja sama dengan BPTP Pontianak dan menjalankan semua rekomendasi teknis yang diberikan dalam meningkatkan mutu budidaya tanaman perkebunan dan melindungi tanamannya dari gangguan OPT.