Erlan Ardiana Rismansyah. 2017. KAJIAN
LABORATORIUM PENGGUNAAN PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BERCAK
DAUN KELAPA SAWIT. Pengembangan
perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari kegiatan pembibitan. Pertumbuhan
bibit menjadi kriteria penting yang dapat menentukan keberhasilan produksi
sawit di lapangan. Oleh karena itu, keberadaan penyakit pada pembibitan kelapa
sawit dapat menjadi faktor pembatas, terutama terjadi pada petani sawit rakyat.
Salah satu penyakit yang mudah ditemukan dan sulit dikendalikan adalah penyakit
bercak coklat. Penyakit ini sangat merugikan karena dapat menghambat
pertumbuhan seperti bibit menjadi kerdil, memperlama umur pembibitan,
meningkatkan kematian saat penanaman, memperlamamasa tanaman belum menghasilkan
(TBM), menurunkan nilai jual dan menjadi sumber inokulum bibit lain. Kegiatan
pengendalian yang dilakukan petani secara intensif baik menggunakan fungisida,
pemangkasan dan pengasingan bibit hanya mampu mengurangi penyebaran penyakit ke
bibit sehat. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dikembangkan adalah
penggunaan fungisida nabati karena memiliki beberapa kelebihan antara lain
bersifat ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
potensi asap cair sebagai fungisida nabati dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur
Curvularia sp, sebagai patogen penyebab penyakit bercak daun pada
pembibitan kelapa sawit.
Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 7
perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Pengujian ini dilaksanakan dengan metode peracunan media (Food
Poisoning) dimana teknik ini meliputi penanaman organisme uji diatas media
tumbuh yang sudah dicampur bahan uji dan mengukur pertumbuhan organisme uji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Asap
Cair berpotensi digunakan sebagai fungisida nabati pada konsentrasi 1 % sudah
mampu menyebabkan jamur tidak tumbuh berkembang atau mati. Sedangkan pestisida
nabati mitol 20 EC pada konsentrasi anjuran mampu menghambat pertumbuhan koloni
jamur sebesar 89.7 %.
Kata kunci : kelapa sawit, bercak
daun, Curvularia, pestisida nabati, asap cair, Mitol 20 EC, uji in
vitro
Laboratorium Lapangan
59 Halaman
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar