Jumat, 16 Desember 2011

Sosialisasi Penggunaan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae untuk mengendalikan hama kumbang janur kelapa di tingkat kelompok tani Di Kalimas Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya

 
Kumbang Janur kelapa (Brontispa longissima) dan kumbang bibit kelapa (Plesispa reichei) merupakan hama utama pada tanaman kelapa di provinsi Kalimantan Barat, selain hama kumbang Oryctes rhinoceros. Beberapa daerah diketahui merupakan daerah endemis serangan hama janur kelapa, antara lain di kabupaten Pontianak dan Kubu Raya. Tingkat kerusakan akibat serangan hama ini bervariasi dari mulai ringan hingga kerusakan berat. Serangan berat pada bibit kelapa dapat menyebabkan kematian tanaman sedangkan serangan pada tanaman kelapa belum menghasilkan dapat menyebabkan berkurangnya potensi hasil kelapa yang dihasilkan.


Salah satu upaya pengendalian yang dinilai efektif dan efisien adalah dengan menggunakan musuh alami. Salah satu musuh alami dari kumbang janur kelapa adalah parasitoid pupa Tetrastichus brontispae. Tingkat parasitasi musuh alami ini berkisar antara 60-90 %, sementara pada kondisi di lapangan parasitasinya dapat bertahan 30-60%.

Meskipun  mempunyai banyak kelebihan, akan tetapi pengendalian hayati masih belum dapat diaplikasikan dengan baik di lapangan. Hal ini salah satunya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai metode pengendalian hayati di tingkat petani. Oleh karena itu BPTP Pontianak sebagai instansi yang membidangi perlindungan perkebunan perlu lebih mengenalkan metode pengendalian hayati ini kepada petani kelapa khususnya di Kalimantan Barat.

 Penyuluhan Pengendalian Hayati Kumbang Janur Kelapa

Pada tanggal 24 November 2011 BPTP Pontianak bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan sosialisasi pengendalian kumbang janur kelapa secara terpadu menggunakan metode mekanis (pemangkasan janur) dan metode biologis (penggunaan jamur entomopatogen Metarhizium  anisopliae dan parasitoid Tetrastichus brontispae) pada kelompok tani di wilayah Kalimas Desa Purun Besar Kecamatan Sei Kakap Kabupaten Kubu Raya. Sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 30 petani kelapa di wilayah tersebut.



Gambar : Kebun yang terserang oleh Kumbang Janur Kelapa di Kalimas, Purun Besar


Gambar : Gejala serangan Kumbang bibit kelapa pada bibit kelapa di Kalimas



Gambar : Petani Belajar mengetahui ekobiologi Kumbang Janur Kelapa dan Gejala serangannya



Gambar : Praktek Peletakan koker pupa terparasit di kebun kelapa


Materi sosialisasi mencakup pengenalan hama kumbang janur kelapa, pengendalian terpadu hama kumbang janur kelapa dan praktek aplikasi pengendalian hayati di kebun petani yang terserang oleh kumbang janur kelapa.

Praktek aplikasi parasitoid T. Brontispae dilaksanakan dengan memasang koker yang telah berisi parasitoid T. Brontispae di kebun petani. 1 koker berisi 5 parasitoid terinfeksi dan 1 hektar hanya membutuhkan 5 koker yang dipasang secara merata pada kebun kelapa. Pemasangan koker diusahakan sedekat mungkin dengan janur kelapa yang terserang sehingga ketika parasitoid keluar dari koker dapat langsung memparasit pupa kumbang janur kelapa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemasangan koker antara lain adalah:

  1. Petani harus mengetahui batas waktu pemasangan koker yang berisi pupa terinfeksi. Dengan mengetahui batas waktu tersebut diharapkan pemasangan koker dilakukan sesegera mungkin sebelum parasitoid keluar dari pupa terinfeksi
  2. Pemasangan koker harus sedekat mungkin dengan janur kelapa. Perlu diperhatikan juga arah angin ketika pemasangan dilakukan
  3. Koker diletakkan di kebun pada saat sore atau pagi hari ketika cuaca tidak panas
  4. Janur kelapa pada tanaman yang dipasang koker tidak dipotong. Hal ini bertujuan agar ketika parasitoid keluar dapat langsung memparasitasi pupa kumbang janur
  5. Hindari penggunaan pestisida sintetik pada area kebun yang dilakukan pelepasan parasitoid



Kesimpulan
Petani peserta sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi pengendalian terpadu hama kumbang janur kelapa ini. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan sekitar metode pengendalian yang disosialisasikan khususnya penggunaan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae.

Saran:
Perlu dilakukan terobosan metode pengembangan parasitoid pupa di tingkat petani yang mudah sehingga perbanyakan dan aplikasi parasitoid dapat dilakukan sendiri oleh petani.


Ucapan Terima Kasih:

Terima Kasih terucap kepada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat; Bapak M. Yusuf selaku Kepala UPPT dan staf UPPT Sei Kakap yang telah memandu kegiatan ini, serta Bapak Hamdani (Kepala LUPH), yang telah memfasilitasi penyusun untuk melakukan kegiatan fungsional POPT.

Sumber Tulisan : 

Erlanardianarismansyah. 2011. Sosialisasi Penggunaan parasitoid pupa Tetrastichus brontispae untuk mengendalikan hama kumbang janur kelapa di tingkat kelompok tani Desa Kalimas Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya. Laporan Fungsional POPT Bulan November 2011. BPTP Pontianak. Tidak dipublikasikan. 5 Halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar