Jumat, 07 Februari 2025

SERANGAN CEPAT ULAT API PARASA LEPIDA DAN PENGENDALIANNYA PADA BEBERAPA TANAMAN PERKEBUNAN DI KEBUN KOLEKSI BPTP PONTIANAK

 


PENDAHULUAN

Ulat api merupakan kelompok hama dari keluarga Limacodidae yang terdiri dari banyak spesies dan merupakan hama penting pada beberapa tanaman perkebunan utama terutama kelapa sawit. Untuk beberapa daerah tertentu, ulat api sudah menjadi endemik sehingga sangat sulit dikendalikan. Meskipun tidak mematikan tanaman, hama ini sangat merugikan secara ekonomi. Dengan daun yang habis akan sangat mengganggu proses fotosintesa tanaman, yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Biasanya produksi akan turun 2 tahun setelah terjadi serangan ulat api.

Secara biologi, ulat api perkembangan dan persebarannya sangat lambat. Tidak mungkin serangan hama ini tiba-tiba dalam waktu singkat dan luasan yang sangat luas. Pasti serangan dimulai dari populasi yang sangat rendah dan dalam luasan yang tidak luas. Oleh karena itu sejak lama diperkenalkan konsep pengendalian hama ini dengan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini. Sistem ini mengadopsi perilaku dan biologi ulat api tersebut.

Salah satu kunci keberhasilan pengendalian hama ulat api adalah penerapan EWS dalam rangka sistem Pengendalian Hama Terpadu. Selain itu juga harus diikuti dengan ketersediaan bahan dan alat aplikasi, sumber daya manusia yang mumpuni, dan teknologi yang efektif dan efisien. EWS yang dikembangkan untuk ulat api terdiri dari sistem sensus populasi, padat populasi kritis hama ini dan organisasi pelaksanaan EWS. Sensus populasi terdiri dari kegiatan observasi, sensus global dan sensus efektif.

Apabila sistem EWS telah berjalan dengan baik di perkebunan kelapa sawit dan pada saat ini teknologi pengendalian hama ini sudah tersedia maka diharapkan ulat api selalu terkendali di bawah ambang ekonomi. Jika ada laporan serangan ulat api pada suatu perkebunan kelapa sawit dengan skala yang sangat luas maka dipastikan bahwa sistem EWS di perkebunan tersebut tidak berjalan dengan baik. Dengan demikian pengendalian hama itu sudah sangat sulit dan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat mahal dalam pengendaliannya.

Di lingkungan kantor Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak terdapat sarana kebun koleksi yang meskipun tidak dalam areal yang luas tetapi memiliki beberapa tanaman perkebunan seperti kelapa, kelapa sawit, kakao, kopi, lada dan beberapa tanaman lainnya.

Sebagaimana kebun di lapangan, kebun koleksi BPTP Pontianak juga dilakukan perawatan dan pemeliharaan dalam menjaga pertumbuhan dan produktivitas tanamannya. Termasuk di dalam kegiatan tersebut adalah kegiatan pengamatan dan pengendalian OPT yang menyerang tanaman kebun koleksi.

Sejak bulan Januari 2025 telah ditemukan dan diamati pada beberapa tanaman di kebun koleksi BPTP Pontianak mengalami serangan hama ulat api. Tanaman pertama yang terserang adalah tanaman kelapa, akan tetapi kemudian menyebar ke beberapa tanaman lainnya seperti kopi, kakao dan jambu air.

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengamatan dan pengendalian terhadap ulat api yang menyerang tanaman di kebun koleksi BPTP Pontianak.

[ download ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar