Serangan hama penyakit perkebunan yang bersifat eksplosif dapat menyebabkan kerusakan masif pada tanaman perkebunan. Eksplosi Hama atau penyakit biasa terjadi secara mendadak dengan areal terserang yang cukup luas. Pada komoditas perkebunan yang memiliki ciri khas penanaman di hamparan luas serta cenderung homogen ditambah karakteristik tanamannya yang tinggi dan besar, terlebih serangan yang terjadi terletak dibagian tanaman yang sulit dijangkau merupakan tantangan bagi petani untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut dibutuhkan sumber daya terampil dan sarana serta prasarana yang memadai dalam melakukan upaya pengendalian. Sarana dan prasarana bisa diupayakan bila biaya pengadaannya tersedia, akan tetapi untuk menyediakan sumber daya pelaksana pengendalian yang terampil dibutuhkan pelatihan yang tepat.
ERLAN ARDIANA RISMANSYAH
ti Sumedang abdi Tandang Nyandang Kahayang...
Jumat, 16 Juni 2023
KELOMPOK REGU PROTEKSI PERKEBUNAN PERTAMA DIBUAT DI KABUPATEN SEKADAU OLEH BPTP PONTIANAK
Serangan hama penyakit perkebunan yang bersifat eksplosif dapat menyebabkan kerusakan masif pada tanaman perkebunan. Eksplosi Hama atau penyakit biasa terjadi secara mendadak dengan areal terserang yang cukup luas. Pada komoditas perkebunan yang memiliki ciri khas penanaman di hamparan luas serta cenderung homogen ditambah karakteristik tanamannya yang tinggi dan besar, terlebih serangan yang terjadi terletak dibagian tanaman yang sulit dijangkau merupakan tantangan bagi petani untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut dibutuhkan sumber daya terampil dan sarana serta prasarana yang memadai dalam melakukan upaya pengendalian. Sarana dan prasarana bisa diupayakan bila biaya pengadaannya tersedia, akan tetapi untuk menyediakan sumber daya pelaksana pengendalian yang terampil dibutuhkan pelatihan yang tepat.
Minggu, 11 Juni 2023
PETUNJUK PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MESIN POTONG RUMPUT TIPE MPR 328
Deskripsi tahapan operasional penggunaan dan perawatan mesin potong rumput dua langkah tipe MPR (BG) 328
Kamis, 08 Juni 2023
SOSIALISASI PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) DENGAN PENERAPAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KUBU RAYA 7 JUNI 2023
Tidak dapat dipungkiri penggunaan
bahan kimia berbentuk pestisida dan pupuk sintetik masih mendominasi dalam usaha
tani di dunia pertanian kita terutama dalam lingkup perlindungan tanaman terhadap
serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Penggunaan bahan kimia yang tidak
bijaksana tidak saja berdampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem tetapi
juga terhadap kesehatan dan keselamatan dari manusia itu sendiri baik pelaku
petani maupun masyarakat sekitarnya. Pengetahuan yang memadai tentang tehnik pengendalian
OPT, bahan pengendalian yang tepat serta upaya pencegahan terhadap kesehatan dan
keselamatan perlu diketahui dan difahami dengan sungguh-sungguh oleh seluruh petani.
Dalam rangka hal tersebut, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan dengan Penerapan Alat Pelindung Diri (APD) pada tanggal 7 Juni 2023 di Halaman Kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh beberapa perwakilan kelompok tani perkebunan yang ada di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
Sabtu, 03 Juni 2023
PEMBUATAN DAN PENYEBARAN FORMULA OLEOKIMIA (ANKAS) UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BIDANG SADAP DI DESA KEPAYANG KECAMATAN ANJONGAN KABUPATEN MEMPAWAH
Dalam upaya untuk
meningkatkan produksi getah karet,
cara yang paling mudah dilaksanakan petani pada umumnya adalah meningkatkan
intensitas penyadapan. Peningkatan intensitas penyadapan tanpa diikuti dengan
pemupukan dan keterampilan menyadap misalnya, seringkali berdampak buruk
terhadap produktivitas tanaman dalam jangka panjang. Di beberapa kasus kebun bahkan sering tanaman tidak mengeluarkan lateks sama sekali dikarenakan penyadapan yang terlalu berat. Padahal modal
utama dalam mengelola tanaman karet adalah bidang sadap atau kulit batang
tanaman.
Pada karet sehat, penyadapan yang dilakukan akan segera diikuti dengan keluarnya getah karet di sepanjang alur sadap dan akan berhenti 3-5 jam kemudian. Pada kondisi tanaman mengalami gangguan fisiologis dikarenakan eksploitasi berlebihan menyebabkan getah tidak keluar sebagian atau tidak keluar sama sekali dari alur sadap. Gejala ini disebut Kering Alur Sadap (KAS) atau Brown Blast (BB) atau Tapping Panel Dryness (TPD). Istilah lokal yang sering digunakan untuk gejala ini di Kalimantan Barat adalah “Mati Kulit”.
Kamis, 25 Mei 2023
Koordinasi dan Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian Tahun 2023 UPT UPSBP Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat
Terkait pembahasan tersebut, BPTP Pontianak telah memenuhi undangan dari UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat untuk menghadiri Acara Koordinasi dan Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian Tahun 2023 yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 22-24 Mei 2023 di Hotel Star Pontianak sebagai narasumber.