Jumat, 07 Agustus 2009

Observasi Lapangan Serangan OPT Ulat Kantong Kelapa Hibrida

(PNK). Saya tidak begitu tahu latar belakang dari kunjungan lapangan ini. Apakah berdasarkan laporan petugas atawa pekebun. Tapi yang saya tahu biasanya, setiap ada laporan serangan OPT, Instansi saya langsung mengadakan kunjungan lapangan untuk mengecek laporan tersebut. Nah, kunjungan lapangan ini termasuk salah satu kegiatan saya yang pertama sejak saya tiba di Pontianak. Tentu saja saya sangat excited......(senang).

Maka pada tanggal 5 Agustus 2009, bersama salah satu rekan saya dan beberapa atasan, maka sayapun melakukan kunjungan ke kebun kelapa yang berada di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya untuk melihat serangan Ulat kantong kelapa hibrida.

Kebun yang terserang adalah kebun kelapa hibrida berumur 12 tahun seluas kurang lebih 10 hektar. Tingkat serangan hama kantong ditandai dengan adanya kerusakan pada daun-daun kelapa terutama pada daun-daun tua serta adanya kantong-kantong ulat yang menggantung pada daun kelapa. Kerusakan yang ditimbulkan adalah daun menjadi berlubang tetapi tidak memakan lidi 

Gambar: Kondisi Kebun yang rusak parah karena serangan Ulat Kantong

Secara visual pada kebun tersebut, hampir semua tanaman kelapa terserang hama ini dengan persentase tingkat pelepah daun yang terserang mencapai 50%. Pada kondisi serangan yang berat, maka pelepah akan mengering, daun-daun menjadi coklat berlubang-lubang dan tanggal dari pohon


Gambar : Kerusakan yang ditimbulkan ulat kantong adalah daun menjadi berlubang tetapi tidak memakan lidi
Tindakan pengendalian yang telah dilakukan petani adalah melakukan penyemprotan insektisida Spontan 400 WSC berbahan aktif Demehipo pada daun-daun yang terserang. Waktu penyemprotan dilakukan kurang lebih 3 minggu sebelum pengamatan dilakukan. Adapun tindakan pengendalian lain belum dilaporkan.

Dari hasil diskusi dengan salah satu petani lain yang kebunnya pernah terserang dengan hama ulat kantong ini, disarankan oleh petani tersebut untuk menggunakan musuh alami semut rangrang dalam pengendalian hama ulat kantong. Dan tehnik ini menurut beliau cukup berhasil untuk menekan tingkat serangan hama. Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan sarang semut rangrang ke kebun yang terserang. Akan tetapi metode ini mempunyai kendala lain yaitu kebun yang diaugmentasi dengan musuh alami semut akan menyulitkan petani dalam mengambil nira sebagai hasil komoditas karena semut juga akan menyerang petani yang memanjat/menaiki pohon kelapa yang mempunyai sarang semut.

Rekomendasi sementara hingga selesai pengamatan dilakukan adalah menunggu musim penghujan tiba, karena ulat kantong ini secara ekologi habitat hidupnya tidak sesuai di musim hujan dan biasanya akan menurun populasinya. Rekomendasi lain yang dapat dianjurkan adalah dengan memasang lampu perangkap di malam hari untuk menangkap ngengat dewasa.
(by erlanardianarismansyah)


Report No. 001/08/LL-EAR/AR/09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar