Dalam upaya untuk
meningkatkan produksi getah karet,
cara yang paling mudah dilaksanakan petani pada umumnya adalah meningkatkan
intensitas penyadapan. Peningkatan intensitas penyadapan tanpa diikuti dengan
pemupukan dan keterampilan menyadap misalnya, seringkali berdampak buruk
terhadap produktivitas tanaman dalam jangka panjang. Di beberapa kasus kebun bahkan sering tanaman tidak mengeluarkan lateks sama sekali dikarenakan penyadapan yang terlalu berat. Padahal modal
utama dalam mengelola tanaman karet adalah bidang sadap atau kulit batang
tanaman.
Pada karet sehat, penyadapan yang dilakukan akan segera diikuti dengan keluarnya getah karet di sepanjang alur sadap dan akan berhenti 3-5 jam kemudian. Pada kondisi tanaman mengalami gangguan fisiologis dikarenakan eksploitasi berlebihan menyebabkan getah tidak keluar sebagian atau tidak keluar sama sekali dari alur sadap. Gejala ini disebut Kering Alur Sadap (KAS) atau Brown Blast (BB) atau Tapping Panel Dryness (TPD). Istilah lokal yang sering digunakan untuk gejala ini di Kalimantan Barat adalah “Mati Kulit”.
Penyakit ini sampai
saat ini masih diketahui merupakan penyakit fisiologis yang dialami oleh
tanaman dikarenakan sebagian besarnya oleh over tapping atau
penyadapan yang berlebihan dan bukan penyakit yang disebabkan oleh agen
patogenik. Secara visual menyeluruh tanaman yang terserang KAS bisa jadi
memiliki fisik yang terlihat sehat dimana batang, akar dan daun tumbuh dengan normal. KAS bisa terjadi
secara parsial ataupun secara menyeluruh. Gejala awal penyakit KAS ini bisa
diindikasikan dengan getah lateks yang dihasilkan lebih encer kemudian getah
tidak keluar di beberapa titik panel sadap hingga pada kondisi berat panel
sadap tidak mengeluarkan getah sama sekali. Pada tahap lanjut kulit batang
dapat menjadi pecah sementara pada kulit yang tidak pecah cenderung tipis dan
keras.
Selain Penyakit KAS,
bidang sadap memiliki beberapa penyakit penting lainnya yang disebabkan oleh
agen patogenik yaitu penyakit Kanker Garis, Mouldy Rot, dan Nekrosis Kulit.
Salah satu cara penanggulangan yang terbukti efektif adalah
dengan pengerokan kulit (Bark Scrapping) yaitu membuang bagian kulit yang
bergejala kemudian dilakukan pengolesan formulasi Oleokimia.
Berlatar kejadian penyakit-penyakit bidang sadap tanaman
karet tersebut, maka BPTP Pontianak pada tahun 2023 ini kembali melaksanakan kegiatan
pembuatan dan penyebaran bahan pengendali Oleokimia (ANKAS) sebagai sarana teknologi
pengendalian penyakit KAS dan penyakit bidang sadap pada tanaman karet.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kelompok Tani Sidomulyo Desa Kepayang Kecamatan
Anjongan Kabupaten Mempawah selama 3 kali dimana setiap bulan dilakukan 1 kali
pertemuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar