Sabtu, 06 September 2014

KAJIAN SATU TAHUN PRESERVASI JAMUR PATOGEN DAN ANTAGONIS DALAM AIR STERIL


Pembuatan kultur cendawan maupun bakteri bertujuan untuk mempertahankan daya tumbuh/viabilitasnya dalam jangka waktu tertentu tanpa mengalami perubahan secara morfologi, fisiologi maupun secara genetik.  Dengan demikian, kultur harus dijaga agar tetap hidup selama dilakukan kajian, bahkan kadang-kadang harus dipertahankan dalam jangka waktu yang tidak  terbatas. Mempertahankan biakan dalam waktu lama menjadi penting terutama jika biakan tersebut  berasal  dari  type  spesimen  atau  type  material  serta  sudah terdaftar di dalam publikasi. Tanpa adanya kultur yang terpelihara baik akan sangat sulit untuk melakukan identifikasi dan perbandingan taksonomi. Perbandingan taksonomi diperlukan dalam penentuan klasifikasi dan pemberian nama bagi takson yang baru.


Metode yang sangat umum yang digunakan untuk menyimpan kultur cendawan dan bakteri adalah dengan menggunakan kultur agar miring. Metode ini dilakukan dengan menginokulasi tabung reaksi yang telah berisi agar miring dengan  jamur  atau  bakteri  dan  diinkubasi. Sesudah  inkubasi,  kultur  harus  disimpan  di  tempat  yang  sejuk  dan  bebas  debu. Lemari es atau ruang dingin bersuhu 5–8°C paling cocok untuk menyimpan kultur. Beberapa  jamur  dan  bakteri  peka  terhadap  suhu  dingin,  karena  itu  sebaiknya disimpan  pada  suhu  15°C.  Kultur  tersebut  harus  dimonitor  secara  teratur,  karena medium agar-agar cepat mengering di lingkungan yang berkelembaban udara rendah. Jika  menyimpan  jamur,  hendaknya  berhati-hati  terhadap  serangan  tungau.  Semua botol  kultur  sebaiknya  disegel  dengan  film  plastik  (parafilm)  atau  ditutup  rapat sebelum  inkubasi  dan  selama  penyimpanan.  Kultur  perlu  dipindahkan  ke  medium yang  baru  setiap  enam  bulan.  Kewaspadaan  perlu  dilakukan  untuk  menghindari hilangnya  isolat  yang  berharga,  walaupun  pemindahan  yang  berulang  kali  dapat mempercepat   perubahan   morfologi, hilangnya   patogenisitas   dan   berkurangnya sporulasi.

Metode agar miring sangat merepotkan karena selain memakan tempat yang cukup luas di refrigator (bila telah terkumpul isolat yang banyak), juga perlu disegarkan setiap 6 bulan sekali sehingga dengan frekwensi reinokulasi yang sering, dikhawatirkan dapat menyebabkan perubahan morfologi, hilangnya patogenisitas dan berkurangnya sporulasi.

Metode Penyimpanan dengan Air Steril

Metode penyimpanan dalam air steril merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan sebagai alternatif untuk menyimpan kultur hidup jamur dan bakteri. Metode ini sederhana, mudah dan tidak memerlukan bahan dan alat yang cukup banyak dan mahal.

Cara Penyimpanan Dalam Air Steril adalah sebagai berikut :

Potongan agar blok yang berisi biakan cendawan (berumur satu minggu) dimasukan ke dalam Wheaton vial 5 ml atau botol McCartney 20 ml kemudian direndam dengan air destilasi steril.  Selanjutnya botol ditutup rapat dan disimpan pada suhu ruangan. Metode ini dapat digunakan  untuk  menyimpan biakan cendawan hingga beberapa tahun. Cara penyimpanan seperti ini sangat sesuai untuk cendawan Pythium spp. dan Phytophthora spp. Berbagai jenis bakteri juga dapat disimpan dengan metode ini, yaitu  dengan mencampurkan 1 loop biakan bakteri berumur 24-48 jam ke dalam air destilasi steril.



Evaluasi penyimpanan kultur jamur patogen (meliputi jamur Phytophthora spp, Curvularia sp, Colletotrichum sp) dan jamur antagonis (Trichoderma spp) dalam media air steril telah dilakukan di laboratorium Penyakit BPTP Pontianak selama satu setengah tahun.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua isoalt yang diuji dapat bertahan hidup hingga 15 bulan penyimpanan dengan metode Penyimpanan dalam air steril dan mampu ditumbuhkan dalam bentuk koloni tunggal tanpa adanya kontaminasi. Adapun karakter morfologis kultur simpanan untuk metode air steril tidak ada perubahan dengan karakter morfologis kultur induknya setelah disimpan selama 24 bulan



Koleksi kultur biakan merupakan elemen penting dalam kegiatan fitopatologi karena identifikasi, penelitian dan pelatihan yang efektif memerlukan sumber mikroorganisme yang dapat dipercaya. Koleksi biakan memegang peranan yang mendasar dalam perkembangan mikrobiologi dengan memberikan jaminan  bahwa seluruh mikroba yang telah dideskripsikan atau diketahui ciri-cirinya telah tersimpan dengan baik dan aman baik untuk keperluan generasi sekarang maupun yang akan datang. penyimpanan kultur dalam air steril dapat menjadi salah satu alternatif pembuatan koleksi biakan karena selain mudah dilaksanakan juga mampu menyimpan kultur jamur hingga setidaknya satu tahun ke depan tanpa menimbulkan perubahan morfologi yang besar.


[ERLANARDIANARISMANSYAH, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar