Sabtu, 21 Maret 2015

PENGUJIAN INDUKSI KETAHANAN BIBIT SETEK LADA TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (Phytophthora capsici)

Erlan Ardiana Rismansyah. 2015. PENGUJIAN INDUKSI KETAHANAN BIBIT SETEK LADA TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (Phytophthora capsici) TAHUN ANGGARAN 2014. Lada (Piper nigrum L.) sebagai komoditas ekspor yang penting dalam penghasil rempah dan devisa di sub sektor perkebunan rakyat, selalu mengalami masalah penyakit. Diantara berbagai penyakit utama lada, penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Phytophthora capsici menjadi kendala utama. Salah satu alternatif untuk menekan patogen tular tanah adalah dengan metoda induksi ketahanan tanaman dengan menggunakan mikroorganisme antagonis atau non patogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan agen penginduksi untuk meningkatkan ketahanan setek lada dalam menekan serangan penyakit BPB. Telah dilakukan pengujian induksi ketahanan bibit lada terhadap penyakit BPB dengan bahan penginduksi berupa agen antagonis (Trichoderma spp), mikroorganisme non-patogenik (Bio-Fob), fungisida sintetik sistemik dan jamur avirulen di Rumah Kasa Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak dari bulan April 2014 - Februari 2015. Hasil Pengamatan menunjukkan Perlakuan induksi bibit setek lada menggunakan Bio-Fob, jamur avirulen dan agen antagonis secara tunggal mampu meningkatkan ketahanan bibit setek terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang (P. capsici) dengan kisaran efektivitas pengendalian sebesar 5,56 % hingga 38,89 %. Sedangkan penggunaan fungisida sintetik tidak dapat menginduksi munculnya ketahanan setek lada. Selain itu Perlakuan menggunakan Biofob juga menyebabkan setek lada dapat tumbuh lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan lain di semua parameter pertumbuhan setek lada yang diamati. Bahkan pada parameter yang secara statistik tidak berbeda nyata dengan kontrol pun, secara nominal juga menunjukkan hasil paling baik, seperti panjang akar, jumlah akar, dan jumlah tunas yang dihasilkan. Perlakuan menggunakan bahan Biofob mampu menghasilkan parameter terbaik pada jumlah ruas (yaitu sebanyak 6,27 ruas), berat basah (15,93 gram) dan jumlah daun yang dihasilkan setek lada (6,91 daun).


Kata kunci : Induksi ketahanan, lada, Bio-Fob, Trichoderma, Phytophthora capsici, Busuk Pangkal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar