Selasa, 01 Mei 2018

PEMBENTUKAN DAN BIMTEK PETUGAS BPT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MENUJU TENAGA PENGENDALI YANG HANDAL



Sebagaimana di Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki sentra komoditas perkebunan yang diandalkan di Republik ini. Untuk menjamin produksi komoditas perkebunan maka upaya pengendalian dilakukan di segala lini seperti strategi dan sistem pengendalian, peningkatan sarana dan prasarana pengendalian dan tak lupa pula peningkatan perangkat organisasi dan sumber daya manusia menjadi organisasi dan operator yang handal. Komoditas Perkebunan dikenal sebagai tanaman yang diusahakan pada lahan berskala luas, menyebabkan risiko terjadinya serangan hama dan penyakit menjadi tinggi, bahkan eksplosi seringkali merupakan hal yang terjadi setiap tahun dengan OPT yang beragam. Tindakan antisipasi dan pengendalian secara preventif dan kuratif terhadap serangan OPT tersebut perlu disiapkan. 


Oleh karena itu, dalam rangka memaksimalkan kinerja dari petugas OPT, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih (BP3B) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, menyelenggarakan pelatihan "Pembentukan dan Bimbingan Teknis Petugas Brigade Proteksi Tanaman (BPT) yang diikuti sebanyak 10 orang petugas BPT lingkup UPTD. Seluruh peserta ini nantinya akan menjadi tenaga inti dan terlibat dalam pengendalian melalui BPT serta pembentukan Regu Pengendali OPT Perkebunan yang siap di lapangan sewaktu waktu untuk mencegah adanya ledakan OPT di lahan perkebunan, Acara berlangsung di Hotel Royal Global, Palangka raya dari tanggal 25 s/d 27 April 2018.

Dalam pelatihan tersebut Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak mengirimkan 2 orang pemateri yaitu Kepala Seksi Pelayanan Teknis Ir. Hj. Evy Taviana, PS, MSi  yang menyampaikan materi mengenai Early Warning System atau Sistem Peringatan Dini OPT Perkebunan dan Analis Laboratorium Identifikasi OPT, Erlan Ardiana Rismansyah, yang memberikan materi tentang Rekayasa Sosial dan Dinamika Kelompok.




Kepala UPTD Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih (BP3B) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah (Ir. Soeharyoso,MS) berharap dengan adanya pelatihan ini peserta dapat mengetahui lagi pentingnya sistem peringatan dini untuk mengetahui ada atau tidaknya serangan hama penyakit sehingga apabila ada gejala serangan dapat segera dilakukan tindakan preventif (pencegahan). Dengan memahami pentingnya Sistem Peringatan Dini diharapkan dapat melakukan pengendalian OPT yg tepat di lapangan, baik pengendalian nabati maupun kimia. Salain itu Peserta juga dibekali pemahaman mengenai aplikasi pestisida yaitu pengenalan alat-alat aplikasi pestisida serta teknik aplikasinya di lapangan.

Peran BPT dilapangan sangat penting dalam mengambil/menentukan langkah operasional pengendalian untuk mengatasi kondisi tertentu terutama pada daerah yang permasalahan OPT nya belum dapat di atasi secara mandiri. Terlebih dengan makin berkembangnya perkebunan di Kalimantan, maka dukungan dan pengawalan yang memadai terutama dalam penerapan aspek teknologi budidaya tanaman, pasca panen secara baik dan benar, gangguan hama penyakit serta anomali iklim seperti kekeringan dan banjir memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas hasil, oleh sebab itu perhatian terhadap penanganan OPT dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) perlu terus kita tingkatkan. Brigade Proteksi Tanaman (BPT) merupakan suatu unit pelaksana pengendalian yang mempuanyai tugas pokok membantu petani dalam pengendalian OPT di daerah sumber serangan dan daerah yang mengalami ekplosif serangan OPT. Dalam pelaksanaannya BPT dapat dibantu oleh Regu Pengendali OPT (RPO) petani setempat.

(EAR)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar