Pertemuan
dengan petani ini merupakan pertemuan kedua dari kegiatan Demonstrasi Plot
(Demplot) Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan Spesifik Kalimantan Barat 5
Lokasi di wilayah UPPT Sekadau, dengan materi kegiatan adalah pengamatan dan
aplikasi kedua. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juni 2013 dengan dihadiri oleh 16 petani 2 petugas BPTP Pontianak dan
1 petugas lapangan dari UPPT Sekadau.
Pelaksanaan
kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Bapak Supriyanto selaku pembina lapangan
Kelompok tani dari UPPT Sekadau, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan 2
petugas BPTP yang datang ke lokasi. Acara kemudian diisi dengan teknis
pelaksanaan demplot yaitu penjelasan ulang mengenai teknis kegiatan
pengendalian penyakit Pecah Batang karet dengan menggunakan ENKAS, pengamatan
kebun sampel dan aplikasi kedua formula ENKAS.
Teknis
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Lokasi kebun kebun sampel yang telah ditandai
100 buah tanaman sampel sebagaimana telah dilakukan pada pertemuan I.
- Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap gejala
serangan pada setiap tanaman sampel dengan Kriteria serangan, pada Demplot
pengendalian OPT penting Spesifik Kalbar di Wilayah Binaan UPPT Sekadau Desa
Bokak Sebumbun Kec. Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau pada tanaman menghasilkan
(TM) Kriteria serangan: Merah Serangan Berat, Kuning Serangan Ringan, Hijau
Sehat, yaitu :
0
: Tanaman
sehat
1
: Terjadi
nekrosis pada jaringan kulit dibatang/cabang utama tanaman
2
:
Terdapat tanda seperti keluar lateks pada bidang sapap
3
: Terjadi
pembekakan pada bidang sadap
4
: Bagian
yang terdapat serangan telah melapuk
5
: Batang
patah ditengah
Tujuan pengamatan ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pengendalian yang dilakukan pada pertemuan I.
- Setelah pengamatan selesai maka dilakukan
aplikasi ulangan terhadap setiap tanaman sampel yang ditemukan terindikasi
serangan penyakit Kering Alur Sadap,Lapuk Cabang/Batang Fusarium sp Mouldy Rot Ceraocystis
fimbriata , Cabang Cortisium
Salmonicolor dan kanker batang Phytophthora
pamivora dilakukan pengolesan formula ENKAS dengan bahan aktif : Oleokimia
96%, fungisida 1%, ZPT 200 ppm dan bahan
lainya 2%., Caranya adalah kulit batang yang terdapat gejala serangan dikerok
pada bagian tanaman yang menunjukan gejala penyakit setelah itu dioleskan Ankas
dengan kuas pada bagian yang dikerok, pengolesan dilaksanakan pada pagi
hari dan sore hari, dan setalah diolesi Ankas diistirahatkan sampai pulih
kembali.
Hasil pengamatan terhadap 100 tanaman sampel disajikan
pada lampiran. Dari hasil pengamatan kedua ini diketahui intensitas serangan
penyakit pecah batang karena Fusarium
sp adalah sebesar 16 %, sedangkan persentase serangan penyakit sebesar 56 % dan
luas serangan dikalkulasikan sebesar 0,56 hektar dari 1 hektar kebun sampel
demplot. Hasil pengamatan ini menunjukkan adanya penurunan intensitas serangan
penyakit dibandingkan pengamatan pertama, dimana intensitas, persentase dan
luas serangan penyakit pecah batang sebesar berturut-turut 48,71%; 95% dan 0,95
hektar.
Hasil observasi dari semua kelompok petani pengamat
juga melaporkan pemulihan tanaman sampel karet yang terserang setekah dilakukan
pengendalian dengan ditandai munculnya getah karet dari batang yang tadinya
sudah tidak mengeluarkan getah. Respon dari petani peserta juga sangat baik dan
sangat antusias untuk meneruskan kegiatan demplot ini karena telah mengetahui bahwa
tanaman yang diolesi dengan formulasi ENKAS mengalami perbaikan tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar